Lompat ke konten
Beranda » Dzikir dalam Islam: Dalil, Tafsir, dan Hikmahnya

Dzikir dalam Islam: Dalil, Tafsir, dan Hikmahnya

Apa Itu Dzikir?

Secara bahasa, dzikir berarti mengingat. Dalam Islam, dzikir adalah mengingat Allah dengan lisan, hati, dan perbuatan. Bentuknya bisa berupa tasbih, tahmid, tahlil, takbir, istighfar, membaca Al-Qur’an, hingga doa.

Dzikir bukan hanya ibadah sunnah, tapi juga perintah langsung dari Allah agar seorang muslim senantiasa dekat dengan-Nya.

Dalil Dzikir dalam Al-Qur’an dan Tafsir

1. QS. Al-Ahzab [33]: 41–42

“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.”

Menurut Tafsir Ibn Katsir, ayat ini menunjukkan perintah umum agar dzikir tidak dibatasi jumlahnya. Dzikir yang “sebanyak-banyaknya” artinya dzikir menjadi kebiasaan hidup seorang muslim, bukan hanya ibadah musiman.

2. QS. Ar-Ra‘d [13]: 28

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”

Al-Qurthubi menafsirkan ayat ini bahwa dzikir adalah sumber ketenangan batin, karena hati manusia pada dasarnya resah kecuali bila dihubungkan dengan Allah.

 

3. QS. Al-Baqarah [2]: 152

“Ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat (pula) kepadamu…”

Menurut Fakhruddin Ar-Razi, ayat ini menunjukkan bahwa dzikir adalah jalan komunikasi langsung antara hamba dengan Tuhannya. Siapa yang mengingat Allah, akan diberi kedudukan istimewa oleh Allah.

Dalil Dzikir dalam Hadis

Rasulullah ﷺ bersabda:

  • “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Rabb-nya dengan orang yang tidak berdzikir, seperti orang yang hidup dengan orang yang mati.” (HR. Bukhari, Muslim).
  • “Tidaklah suatu kaum duduk berdzikir kepada Allah, kecuali para malaikat mengelilingi mereka, rahmat meliputi mereka, ketenangan turun atas mereka, dan Allah menyebut mereka di hadapan makhluk-Nya yang mulia.” (HR. Muslim).

Hadis-hadis ini menegaskan bahwa dzikir adalah sumber kehidupan hati dan jalan turunnya rahmat.

Bentuk-Bentuk Dzikir

  1. Dzikir lisan: membaca tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), takbir (Allahu Akbar), tahlil (La ilaha illallah), istighfar, dan shalawat.
  2. Dzikir hati: menghadirkan kesadaran penuh kepada Allah dalam setiap aktivitas.
  3. Dzikir amal: menjalani aktivitas sehari-hari sesuai syariat, sehingga semua perbuatan bernilai ibadah.

Hikmah Dzikir

  • Menentramkan hati (QS. Ar-Ra’d: 28).
  • Menghapus dosa: setiap istighfar menjadi penebus kesalahan.
  • Mendatangkan rahmat dan keberkahan (HR. Muslim).
  • Menguatkan iman: dzikir membuat seorang muslim merasa selalu diawasi Allah.

Dzikir adalah ibadah ringan di lisan, tetapi berat timbangannya di sisi Allah. Al-Qur’an dan hadis menegaskan bahwa dzikir menjadi sumber ketenangan hati, pembersih jiwa, dan pengikat hubungan hamba dengan Allah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *